MANGUT LELE MBAH MARTO - Sedapnya Jangan Ditanya


Lokasi:
Selatan Kampus ISI
Sewon, Bantul - Jogja




Namanya Mbah Marto, umurnya 92 tahun. Pekerjaannya adalah jualan mangut lele, gudeg dan Garang Asem di dapur rumahnya di kawasan Sewon, Bantul-Jogja. Sejak kapan? Beliau tidak ingat persis tahunnya. "Pokoknya aku jualan sejak umur 20an", ujarnya.

Kalo diitung-ditung berarti sejak 70 tahun yang lalu atau sekitar tahun 45-an! Itulah sepenggal informasi yang saya dapatkan ketika berbincang dengan seorang nenek yang ramah di pawon alias dapurnya yang sekaligus dijadikan tempat jualan makanan olahannya yang menjadi legenda di kota Jogja ini. Yang paling banyak diburu adalah mangut lele-nya, jika di tempat lain untuk membuat mangut ini lelenya digoreng dulu, tapi di sini lelenya diasap dengan cara tradisional. Gurihnya daging lele jadi "keluar" dengan teknik memasak ini. 



Belum lagi bumbu mangutnya yang didonimasi warna merah dari cabai segar yang digunakan, sehingga walau memakai santan dalam proses pembumbuannya, tapi tidak kentara begitu disajikan. Paduan gurihnya daging lele asap dan pedasnya bumbu mangut menjadikan hidangan ini memiliki banyak penggemar fanatik. 

Termasuk saya yang pada saat itu langsung "tanduk" alias nambah untuk menyantap dua ekor ikan lele yang berukuran cukup besar, hasil resep legendaris dari Mbah Marto.

Read more: http://www.banyumurti.net/2015/09/kuliner-jogja-mangut-lele-mbah-marto.html#ixzz3w9nyuRH5

0 comments:

Post a Comment